KPU Hilangkan Diagram Hasil Pemilu 2024 di Sirekap, Jhon Sitorus: "Mau Ngutak Atik Sistem Lagikah?"
Diagram real count KPU tiba tiba hilang/tangkapan layar pada x @miduk17/ |
ITEWAHYU - Pada Rabu, 6 Maret 2024, masyarakat dihebohkan dengan hilangnya diagram hasil real count Pemilu 2024 dari laman Sirekap KPU.
Laman resmi Pemilu, https://pemilu2024.kpu.go.id/, yang biasanya menjadi sumber utama untuk memantau hasil Pemilu, tiba-tiba tidak menampilkan diagram hasil perhitungan suara Pemilu 2024.
Meskipun masih dapat mengunduh formulir model C1-Plano, kehilangan data perhitungan suara ini memicu reaksi keras dari warganet di media sosial.
Banyak warganet mulai mempertanyakan penyebab 'hilangnya' data perhitungan suara di Sirekap KPU, dengan beberapa di antaranya mulai menduga adanya kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam Pemilu 2024.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Idham Holik, mengungkapkan bahwa penyebab hilangnya diagram perolehan suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) serta Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) pada real count Sistem Rekapitulasi Suara (Sirekap) adalah karena beberapa masalah teknis yang terjadi.
Menurutnya, ke depannya KPU hanya akan menampilkan bukti autentik berupa hasil perolehan suara yang ditampilkan melalui formulir model C1-Plano.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa data yang kredibel adalah formulir C hasil plano di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dia menyatakan bahwa formulir C hasil TPS menjadi dasar pertama kali pengadministrasian hasil Pemilu. Komentar dari Jhon Sitorus, seorang pegiat media sosial, melalui akun Twitter pribadinya, @miduk17.
Jhon menanyakan langsung kepada KPU mengapa hanya formulir C1 yang dapat diakses oleh publik, sementara diagram perolehan capres hilang dari laman resmi, "bah bagaimana ini @KPU_id Kemana diagram perolehan capresnya?kenapa hanya form C1 yang bisa kita lihat? Mau ngutak atik sistem lagi kah?" Tulis jhon pada tweetnya Dalam tweet tersebut.
Jhon mendapatkan beragam tanggapan dari netizen, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Beberapa di antaranya adalah: @kur*** mengekspresikan ketidakpercayaannya terhadap hasil pemilu dengan menyatakan, "masih belum percaya dapat 16%?"
@put*** “kpu sudah kalang kabut perbaiki data sirekap karena ketahuan sudah menggelembungkan suara tak sesuai C1” Tanggapan-tanggapan ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki beragam pendapat dan perasaan terhadap situasi kontroversial ini.
Beberapa mengungkapkan keraguan mereka terhadap integritas proses pemilu, sementara yang lain menyoroti upaya KPU untuk mengatasi masalah teknis yang terjadi.
Selain Jhon, banyak lagi netizen dan penggiat media sosial yang mempertanyakan alasan hilangnya diagram Sirekap KPU tersebut.***